Skip to content
Home » [Update] Tumbuhan Paku (Pterydophyta): Pengertian, Ciri, Metagenesis, Reproduksi, Klasifikasi, Contoh dan Manfaatnya | pterophyta – NATAVIGUIDES

[Update] Tumbuhan Paku (Pterydophyta): Pengertian, Ciri, Metagenesis, Reproduksi, Klasifikasi, Contoh dan Manfaatnya | pterophyta – NATAVIGUIDES

pterophyta: นี่คือโพสต์ที่เกี่ยวข้องกับหัวข้อนี้

Gramedia Literasi – Tumbuhan paku atau sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi secara aseksual dengan spora. Tumbuhan paku disebut juga sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut. Simak lebih lengkapnya tentang tumbuhan paku berikut ini Grameds!

PENGERTIAN TUMBUHAN PAKU

Tumbuhan Paku (Pterydophyta): Pengertian, Ciri, Metagenesis, Reproduksi, Klasifikasi, Contoh dan Manfaatnya 2Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Pteridophyta berasal dari kata pteron: sayap bulu, dan phiton: tumbuhan. Sehingga Pteridophyta merupakan tumbuhan paku yang tergolong dalam tumbuhan kormus berspora, dimana tumbuhan ini menghasilkan spora dan memiliki susunan daun yang umumnya membentuk bangun sayap, yaitu pada pucuknya yang terdapat bulu-bulu.

Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut.

Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan fleom).

Batang tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah dan sangat pendek, ada juga yang mencapai 5 meter seperti pada paku pohon atau paku tiang. Daunnya ketika masih muda melingkar dan menggulung. Beradasarkan bentuk dan ukuran susunannya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil. Mikrofil bentuknya kecil atau bersisik, tidak bertangkai, tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel. Makrofil memiliki ciri daun yang besar, bertangkai, bertulang daun, bercabang-cabang, dengan sel yang telah terdiferensiasi.

Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang mempunyai kormus, artinya tubuhnya dapat dibedakan dalam tiga bagian pokok, yaitu akar, batang  dan  daun. Alat perkembangbiakan  tumbuhan  paku yang utama adalah  spora. Oleh  sebabnya ahli  taksonomi membagi dunia  tumbuhan dalam  dua  kelompok  saja  yang  diberi  nama  Cryptogamae  dan  phanerogamae.  Cryptogamae  (tumbuhan  spora) meliputi  Schizophyta,  Thallophyta, Bryophyta, dan Pteridophyta.

Dalam mempelajari lebih daam mengenai tumbuhan, serta struktur dan fungsi jaringan yang ada di dalamnya, buku Struktur & Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan hadir untuk menjelaskan mengenai seluk beluk tumbuhan secara mendalam.

Tumbuhan Paku (Pterydophyta): Pengertian, Ciri, Metagenesis, Reproduksi, Klasifikasi, Contoh dan Manfaatnya 3

beli sekarang

CIRI-CIRI TUMBUHAN PAKU

Tumbuhan paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan tertua. Ciri-ciri tumbuhan paku diantaranya adalah :

  • Akar, batang dan daun memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan floem.
  • Dapat ditemukan di air, di tempat lembab, menempel pada tumbuhan lain sebagai epifit atau di sisa-sisa tumbuhan lain dan sampah-sampah sebagai saprofit.
  • Tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora terdapat di dalam kotak spora atau sporangium. Kotak-kotak spora tersebut terkumpul dalam sorus. Sorus-sorus ini kemudian berkumpul di permukaan bawah dari helaian daun.
  • Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari disebut generasi sporofit.
  • Daun yang masih muda menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang khusus menghasilkan spora, disebut sporofil. Daun yang tidak menghasilkan spora disebut tropofil, berfungsi untuk fotosintesis.
  • Tidak berbunga.
  • Umumnya memiliki rizom (batang yang terdapat di dalam tanah).

Memiliki 4 struktur penting, yaitu lapisan pelindung sel (jaket steril) yang terdapat disekeliling organ reproduksi, embrio multiseluler yang terdapat dalam arkegonium, kutikula pada bagian luar dan yang paling penting adalah sistem transport internal yang mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah. Sistem transport ini sama baiknya seperti  pengorganisasian transport air dan zat makanan pada tumbuhan tingkat tinggi. Struktur Tubuh Tumbuhan Paku:

  • Akar: Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra yang terdiri atas sel – sel yang dapat dibedakan dengan sel – sel akarnya sendiri.
  • Batang: Pada sebagian jenis tumbuhan paku batang tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa rimbang, mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul di atas permukaan tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0,5 m, akan tetapi ada batang beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku pohon atau paku tiang yang panjangnya mencapai 5 m dan kadang – kadang bercabang misalnya: Alsophilla dan Cyathea.
  • Daun: Bentuknya selalu melingkar dan menggulung pada usia muda. berdasarkan bentuk ukuran dan susunanya, daun paku dibedakan antara epidermis, daging daun, dan tulang daun. Berdasarkan bentuk daun dibedakan lagi menjadi mikrofil dan makrofil, berikut penjelasannya:
    • Mikrofil: Daun ini berbentuk kecil – kecil seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel, dan tidak dapat dibedakan antara epidermis, daging daun dan tulang daun.
    • Makrofil: Merupakan daun yang bentuknya besar, bertangkai dan bertulang daun, serta bercabang – cabang. Sel – sel penyusunnya telah memperlihatkan diferensiasi, yaitu dapat dibedakan antara jaringan tiang, jaringan bunga karang, tulang daun, serta stomata (mulut daun). Daun paku tumbuh dari percabangan tulang daun yang disebut frond, dan keseluruhan daun dalam satu tangkai daun disebut  Jika diperhatikan pada permukaan bagian daun (frond) terdapat bentuk berupa titik-titik hitam yang disebut sorus, dalam  sorus terdapat kumpulan sporangia yang merupakan tempat atau wadah dari spora. Tidak semua daun paku memiliki sorus (sori), daun paku yang memiliki sorus merupakan daun fertil yang disebut daun  sporofil, daun paku yang tidak memiliksorus disebut daun steril. Daun ini banyak mengandung klorofil dan banyakdimanfaatkan untuk proses fotosintesis. Daun ini disebut daun tropofil.

Dalam mempelajari batang dan daun tumbuhan lainnya serta aspek tumbuhan lainnya, buku Anatomi Tumbuhan merpakan pilihan yang tepat karena memabahas berbagai aspek penyusun tumbuhan secara jelas dan ringkas.

Tumbuhan Paku (Pterydophyta): Pengertian, Ciri, Metagenesis, Reproduksi, Klasifikasi, Contoh dan Manfaatnya 4

beli sekarang

HABITAT TUMBUHAN PAKU

Habitat tumbuhan paku ada di darat, terutama pada lapisan bawah tanah di dataran rendah, tepi pantai, lereng gunung, 350 meter diatas permukaan laut terutama di daerah lembab, dan ada juga yang bersifat epifit (menempel) pada tumbuhan lain. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan fotoautotrof. Tumbuhan paku ada yang hidup mengapung di air (misalnya Azolla pinnata dan Marsilea crenata). Namun, pada umumnya tumbuhan paku adalah tumbuhan terestrial (tumbuhan darat). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tumbuhan Paku :

  • Kadar air dalam tanah
  • Kadar air dalam udara
  • Kandungan hara mineral dalam tanah
  • Kadar cahaya untuk fotosintesis
  • Suhu yang optimal
  • Perlindungan dari angina
  • Perlindungan dari cahaya yang terlalu kuat

Tidak semua faktor tersebut berpengaruh, tapi tergantung pada jenis tumbuhan pakunya.  Survive tidaknya suatu tumbuhan paku di suatu areal tergantung dari ketahanan gametofitnya, apakah akan berkembang secara alami di lingkungannya atau tidak. Seperti tanaman tingkat tinggi, tumbuhan paku tumbuh lingkungannya masing-masing (biasanya tempat lembab).

Beberapa paku dapat bertahan hidup di daerah yang ekstrim seperti lingkungan kering dan panas. Beberapa jenis paku dapat tumbuh di daerah gurun. Tumbuhan paku meletakkan dirinya tepat sesuai dengan  nitchenya, tanah yang lembab, udara yang lembab, intensitas cahaya dan sebagainya. Jarang tumbuhan paku hidup diluar nitchenya.

 

SISTEM REPRODUKSI dan METAGENESIS TUMBUHAN PAKU

Reproduksi tumbuhan ini dapat secara aseksual (vegetatif), yakni dengan stolon yang menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun yang mengandung spora. Reproduksi secara seksual (generatif) melalui pembentukan sel kelamin jantan dan betina oleh alat–alat kelamin (gametogonium). Gametogonium jantan (anteredium) menghasilkan spermatozoid dan gametogonium betina menghasilkan sel telur (ovum) seperti halnya tumbuhan lumut, tumbuhan paku mengalami metagenesis (pergiliran keturunan).

  • Metagenesis paku homospora
  • Metagenesis Paku Heterospora dan Paku Peralihan

Pada metagenesis tumbuhan paku, baik pada paku homospora, paku heterospora, ataupun paku peralihan, pada prinsipnya sama. Ketika ada spora yang jatuh di tempat yang cocok, spora tadi akan berkembang menjadi protalium yang merupakan generasi penghasil gamet atau biasa disebut sebagai generasi gametofit, yang akan segera membentuk anteredium yang akan menghasilkan spermatozoid dan arkegonium yang akan menghasilkan ovum.

Ketika spermatozoid dan ovum bertemu, akan terbentuk zigot yang diploid yang akan segera berkembang menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi sporofit karena mampu membentuk sporangium yang akan menghasilkan spora untuk perkembangbiakan. Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya. Apabila kita amati daun tumbuhan paku penghasil spora (sporofil), di sana akan kita jumpai organ-organ khusus pembentuk spora. Spora dihasilkan dan dibentuk dalam suatu wadah yang disebut sebagai sporangium. Biasanya sporangium pada tumbuhan paku terkumpul pada permukaan bawah daun.

Tumbuhan Paku (Pterydophyta): Pengertian, Ciri, Metagenesis, Reproduksi, Klasifikasi, Contoh dan Manfaatnya 5KLASIFIKASI TUMBUHAN PAKU

Tumbuhan yang satu ini memiliki sekitar 12.000 spesies, berbagai jenis spesiesnya mampu tumbuh dan bertahan hidup di berbagai daerah dengan iklim yang berbeda. Inilah beberapa jenis dari tumbuhan paku Grameds:

SUBDIVISI LYCOPSIDA

Spesies yang satu ini merupakan jenis spesies dari tumbuhan paku yang dapat menghasilkan dua bentuk spora, yaitu makrospora dan mikrospora. Berikut ini ciri-ciri dari tumbuhan paku yang termasuk kedalam spesies subdivisi lycopsida:

  • Terdiri dari daun sejati, batang dan akar.
  • Menempelkan diri pada tanaman lain sebagai media untuk hidup.
  • Memiliki ukuran daun yang sangat kecil dan berbentuk rapat.
  • Menghasilkan mikrosporangium dan sporangium.

SUBDIVISI SPHENOPSIDA

Tumbuhan paku yang tergolong kedalam spesies ini, pada umumnya banyak hidup dan dijumpai di daerah yang beriklim tropis. Tumbuhan paku yang satu ini memiliki ekor yang panjang pada tubuhnya. Inilah ciri-ciri dari tanaman paku yang tergolong kedalam spesies subdivisi sphenopsida:

  • Memiliki batang yang berbentuk tegak.
  • Menghasilkan spora yang berjenis heterospora.
  • Pada bagian batang mengandung kadar silika yang tinggi.
  • Menyenangi daerah rawa yang lembab.

SUBSIDI PTEROPSIDA

Tumbuhan paku yang tergolong kedalam spesies ini, merupakan tumbuhan paku sejati yang sering dijuluki dengan sebutan tanaman pakis. Jenis tumbuhan yang satu ini mampu hidup dan tumbuh didaerah yang beriklim tropis dan subtropis. Inilah ciri-ciri tumbuhan paku yang tergolong kedalam spesies subdivisi pteropsida:

  • Memiliki batang yang berbentuk tegak dan tumbuh diatas dan dibawah permukaan tanah.
  • Menghasilkan spora yang berjenis homospora dan isospora.
  • Spora yang dihasilkan berkumpul dibawah daun.
  • Penyebaran spora untuk berkembang biak menyebar melalui bantuan angin.

SUBDIVISI PSILOPSIDA (PAKU PURBA)

Psilopsida merupakan tumbuhan paku yang sederhana dan memiliki susunan cukup sederhana. Tanaman ini berupa ranting yang bercabang-cabang. Ada bulu-bulu halus yang menyelimuti, berakar serabut halus atau sering di sebut akar semu berfungsi juga sebagai perekat pada tumbuhan lain. Contoh tumbuhan paku ini ialah subdivisi psilopsida ini adalah Psilotum nudum.

Ciri – ciri psilopsida (Paku purba) yakni sebagai berikut :

  • Hidup di daerah beriklim tropis & subtropics
  • Homospora
  • Berdaun mikrofil serta batangnya berklorofil
  • Tak mempunyai daun sejati

BERDAUN MAKROFIL

Tumbuhan paku berdaun makrofil merupakan tanaman paku yang memiliki daun yang sangat lebar. Tumbuhan ini sangat mudah kita temukan di berbagai tempat. Ciri-ciri makrofil yakni sebagai berikut :

  • Mempunyai bentuk daun yang besar-besar.
  • Daunnya terdapat tangkai
  • Mempunyai tulang daun serta daunnya bercabang.
  • Tanaman paku berdaun makrofil dan sudah memiliki diferensiasi sel.

Dalam mempelajari ciri, strukur, maupun anatomi tumbuhan. Buku Anatomi Tumbuhan oleh Sri Mulyani E. S. dapat kamu jadikan referensi dimana di dalamnya membahas mengenai organ penyusun tumbuhan, yaitu akar, batang, daun, dan bunga.

Tumbuhan Paku (Pterydophyta): Pengertian, Ciri, Metagenesis, Reproduksi, Klasifikasi, Contoh dan Manfaatnya 6

beli sekarang

JENIS TUMBUHAN PAKU DAN MANFAATNYA

TUMBUHAN PAKU TELANJANG (PSILOPHYTA)

Jenis tumbuhan paku ini mempunyai cabang-cabang yang berbentuk garpu dengan sporangium pada setiap ujungnya. Mereka memperoleh makanan dengan bersimbiosis dengan jamur, itu sebabnya paku telanjang tidak memiliki klorofil. Jenis tumbuhan paku telanjang, yaitu: Rhynia major, Psilotum

TUMBUHAN PAKU KAWAT (LYCOPODIOPHYTA)

Ciri-ciri tumbuhan ini memiliki daun-daun kecil, tidak bertangkai, batang seperti kawat, akarnya bercabang, bertulang satu. Ada beberapa jenis paku kawat yang daunnya mempunyai lidah-lidah (ligula) dan tersusun rapat membentuk garis spiral. Sporangium terdapat pada ketiak daun dan berkumpul membentuk seperti kerucut. Jenis paku kawat atau paku rambut , yaitu: Lycopodium clayatum, Selaginela sp

TUMBUHAN PAKU SEJATI (PTEROPHYTA)

Tumbuhan pakis ini mempunyai daun-daun besar, bertangkai, mempunyai banyak tulang, dan pada sisi bawahnya terdapat sporangium. Kamu dapat menemukan tumbuhan paku jenis paku sejati atau paku pakis di tempat-tempat yang teduh dan lembap.

TUMBUHAN PAKU EKOR KUDA (EQUISETOPHYTA)

Tumbuhan paku ini menyukai tempat lembap yang ada di dataran tinggi. Paku ekor kuda mempunyai daun-daun kecil seperti, selaput dan tersusun seperti karang. Kemudian, bentuk daunnya melingkar dan berbentuk seperti sisik. Kamu akan menemukan batang tumbuhan paku ekor kuda yang mirip dengan daun cemara, berongga, berbuku-buku, dan tegak.

BAMBU AIR (EQUISETUM HYEMALE)

Jenis tumbuhan paku ini tumbuh di lingkungan yang basah seperti, kolam dangkal, rawa, atau pinggiran sungai. Rata-rata ukurannya kecil dengan tinggi sekitar 25-100 cm. Manfaat bambu air selain sebagai tanaman hiasa adalah bisa dijadikan untuk bahan obat-obatan.

SUPLIR

Contoh tumbuhan paku selanjutnya yang bisa mempercantik ruangan adalah tanaman suplir. Tanaman ini sering digunakan untuk menghiasi pekarangan rumah dengan cara menanam di dalam pot atau langsung ke tanah. Bentuknya hampir menyerupai trapesium dengan warna hijau muda yang cerah. Agar tanaman suplir panjang umur, sebaiknya letakkan di tempat yang agak teduh karena mereka tidak menyukai tempat yang langsung terkena sinar matahari.

TUMBUHAN PAKU PEDANG (NEPHROLEPS CORDIFOLIA)

Ciri-ciri dari tumbuhan paku ini memiliki batang yang bercabang dan berkayu. Kemudian, daunnya memiliki urat-urat bahkan ada yang tidak memiliki daun. Manfaat tumbuhan paku pedang bisa digunakan untuk:

  • Sebagai bahan pembuatan obat cacing.
  • Dapat mengobati kanker perut.
  • Bahan bangunan di derah-daerah tropis.
  • Sayur-sayuran.

SEMANGGI AIR (MARSILEA CRENATA)

Ciri-ciri dari tanaman ini adalah memiliki spora, dan batangnya yang mudah untuk dipatahkan. Manfaat tumbuhan semanggi air bisa digunakan untuk: Daun dan sporokarpnya bisa dikonsumsi sebagai Obat herbal.

TUMBUHAN PAKU SARANG BURUNG (ASPLENIU NIDUS L)

Ciri-cirinya adalah bentuk ujung daun yang meruncing dan tepi daunnya berombak. Manfaat tumbuhan paku sarang burung bisa digunakan untuk: Obat luka memar dan Obat bengkak.

TUMBUHAN PAKU TANDUK RUSA

Daun tanduk rusa dalam bahasa latin disebut dengan paltycerium bifurcatum. Manfaat tanduk rusa adalah sebagai obat-obatan penyakit gondok, obat bisul, menyuburkan kandungan dan Pereda nyeri haid.

Dalam membedakanberbagai jenis tumbuhan paku, melalui sel serta jaringan yang ada di dalamnya menjadi salah satu faktor. Dalam mempelajari jaringan pada tumbuhan, Buku Ajar Kultur Jaringan Tumbuhan dapat Grameds jadikan referensi.

Tumbuhan Paku (Pterydophyta): Pengertian, Ciri, Metagenesis, Reproduksi, Klasifikasi, Contoh dan Manfaatnya 7

Demikian Pengertian, Ciri, Habitat, Reproduksi, Klasifiikasi, Jenis dan Manfaat Tumbuhan Paku dalam Kehidupan Sehari-hari, semoga bermanfaat Grameds. Semangat Belajar!

Buku Soal TUMBUHAN Dari EDUTORE

Gramedia mengembangkan platform edukasi bernama Edutore. DAFTAR dan kamu bisa mengakses banyak buku latihan soal seperti yang ada di gramedia dengan cara berlangganan. Edutore memiliki sloggan “Semua Bisa Pintar” dan itu pula yang menjadi cita-cita Edutore. Sehingga Edutore bisa berperan serta dalam mencerdaskan anak-anak Indonesia. Di Channel Youtube Edutore dibahas bermacam-macam mulai dari pengetahuan umum yang unik seperti “Kenapa lampu rem berwarna merah”, belajar bahasa inggris bersama captain J, sampai dengan belajar bareng edutore yang berisi pembahasan soal seperti soal CPNS sinonim, antonim, dan lainnya.

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

banner-promo-gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

[Update] Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Struktur, Contoh | pterophyta – NATAVIGUIDES

Definisi Pteridophyta

Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan salah satu jenis tumbuhan yang memiliki keanekaragaman yang tinggi dengan penyebaran yang luas. Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di antaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab.

Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin mengikuti perilaku moyangnya di zaman Karbon, yang juga dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku karena merajai hutan-hutan di bumi.

Pteridophyta

Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil sekarang ditambang orang sebagai batu bara. Salah satu anggota dari Pteridophyta ialah kelas Lycopodiinae ( paku kawat atau paku rambat ). Merupakan tumbuhan liar di pinggir-pinggir jalan, semak belukar atau di hutan-hutan,sering memanjat di pohon. Tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan dari ketinggian 100 m sampai 2.000 m di atas permukaan laut.

Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan salah satu golongan tumbuhan yang hampir dapat dijumpai pada setiap wilayah di Indonesia. Tumbuhan paku dikelompokkan dalam satu divisi yang jenis-jenisnya telah jelas mempunyai kormus dan dapat dibedakan dalam tiga bagian pokok yaitu akar, batang, dan daun.

Bagi manusia, tumbuhan paku telah banyak dimanfaatkan antara lain sebagai tanaman hias, sayuran dan bahan obatobatan. Namun secara tidak langsung, kehadiran tumbuhan paku turut memberikan manfaat dalam memelihara ekosistem hutan antara lain dalam pembentukan tanah, pengamanan tanah terhadap erosi, serta membantu proses pelapukan serasah hutan.

Pengertian Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Tumbuhan paku (Pteridophyta) berasal dari kata Yunani yaitu Pteron artinya bulu, dan  phyton artinya tumbuhan. Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah kelompok Plantae yang tubuhnya sudah berbentuk kormus atau sudah memiliki bagian akar, batang, dan daun sejati. Meskipun masih ada beberapa kelompok paku yang struktur tubuhnya belum lengkap.

Baca Juga : Organel Sel Tumbuhan

Morfologi Pteridophyta

Tumbuhan paku (Pteridophyta)  merupakan organisme multiseluler dan eukariotik. Umumnya sudah memiliki akar, daun, dan batang yang jelas (kormophyta).

Ciri-ciri Pteridophyta

  • Akar berupa:
  1. Rhizoid: pada generasi gametofit

  2. Akar serabut: pada gerasi saprofit

  3. Struktur anatomi akar:

  • Pada bagian ujung di lindungi oleh kaliptra

  • Di belakang kaliptra terdapat titik tumbuh akar berbentuk bidang empat yang aktifitasnya keluar membentuk kaliptra sedangkan kedalam membentuk sel-sel akar

  • Pada slender pusat terdapat fasisi (berkas pembuluh angkut) bertipe konsentris (xilem dikelilingi floem)

  • Batang :
  1. Prothalium pada generasi gametofit

  2. Batang sejati pada generasi sporofit

  3. Struktur atanomi batang:

  • Epidemis: mempunyai jaringan pengakut yang terdiri dari atas sel-sel skelenkim

  • Korteks:banyak mengandung lubang(ruang antar sel)

  • Silender pusat: terdiri dari xilem dan floem yang membentuk berkas pengangkut bertipe konsentris

  • Daun :

Daun terdeferensiasi sehingga berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi dua yaitu:

  1. Daun mikkrofil: Ukuran kecil, hanya setebal selapis sel dan membentuk rambut

  2. Daun makkrofil: ukuran besar dan tipis, sudah memiliki bagian- bagian daun seperti tulang daun,tangkai daun, mesofis dan epidermis

Berdasarkan fungsinya, di bedakan menjadi dua yaitu:

  1. Daun tropofil: untuk fotosintesis

  2. Daun sporofil: penghasil spora

  • Spora berkumpul di sporangium bisa terdapat pada strobilus. Setiap sporangium di kelilingi oleh sederetan sel yang membentuk bangunan seperti cincin yang disebut annulus yang berfungsi sebagai mengatur pengeluaran spora.
  • Spora berkumpul dalam yang di sebut sorus. Sorus yang masih muda dilindungi oleh selaput sel yang sebut

selaput-sel

Gambar: selaput sel (insidium) dan daun tropofil dan sporofil

Baca Juga : Tumbuhan Sirih

Reproduksi Pteridophyta

Reproduksi tumbuhan paku terbagi dalam 2 (dua) fase yaitu: fase vegetatif dan generatif. Reproduksi tumbuhan paku secara vegetatif dengan rhizoma dan membentuk spora. Secara generatif dengan pembentukan gamet. Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan ( metagenesis) yaitu pergiliran keturunan antara generasi sporofit (penghasil spora) dengan generasi gametofit (penghasil gamet) proses metagenesis tumbuhan paku sebagai berikut:

  • Fase sporofit
  1. Spora di hasilkan dari kotak spora yang di sebut sporangium
  2. Sporangium berkumpul dalam satu badan yang disebut dengan sorus yang terdapat daun sporofit
  3. Spora keluar dari sporangium dan bila jatuh di tempat yang cocok akan terjadi pembuahan dan berbentuk zigot
  4. Zigot akan berkembang menjadi sporofit dan berkembang menjadi sporofit dewasa.
  • Fase gametofit
  1. Pada generasi gametofit, protarium membentuk anteridium sebagai alat kelamin jantan dan menghasilkan spermatozoa sedangkan arkegonium sebagai alat kelamin betina yang menghasilkan ovum.
  2. Hasil peleburan antara sperma dan ovum menghasilkan zigot yang kemudian tumbuh menjadi tumbuhan paku baru memiliki akar, batang dan daun.

Siklus Reproduksi Tumbuhan Paku

Fase-Gametofit-dan-Sporofit

Gambar : Fase Gametofit dan Sporofit

Berdasarkan jenis-jenis spora yang dihasilkan, dikenal tumbuhan paku homospora, paku peralihan, dan paku heterospora.

  1. Paku homospora

Merupakan jenis paku yang hanya menghasilkan spora jantan atau spora betina saja. Contohnya adalah Lycopodium atau paku kawat.

Spora-pada-Lycopodium

Gambar : Spora pada Lycopodium (paku kawat)

Baca Juga :Pertumbuhan Tumbuhan

Daur Hidup Paku Homospora :

Daur-Hidup-Paku-Homospora

  1. Paku peralihan

Merupakan jenis paku yang dapat menghasilkan dua macam spora, yaitu spora jantan dan spora betina. Namun, spora-spora yang dihasilkan tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya adalah Equisetum debile.

Spora-pada-Equisetum-debile

Gambar : Spora pada Equisetum debile

Daur Hidup Paku Peralihan :

Daur-Hidup-Paku-Peralihan

  1. Paku Heterospora

Merupakan jenis paku yang dapat menghasilkan spora dengan jenis dan ukuran yang berbeda, yaitu spora jantan dan spora betina. Spora jantan memiliki ukuran yang lebih kecil, atau biasa disebut sebagai mikrospora dan spora betina memiliki ukuran yang lebih besar, atau biasa disebut sebagai makrospora. Contohnya adalah Marsilea crenata (semanggi) dan Selaginella widenowii.

Spora-pada-Selaginella-widenowii

Gambar : Spora pada Selaginella widenowii

Selaginella-widenowii

Baca Juga :Penjelasan Macam-Macam Gerak Pada Tumbuhan

Klasifikasi Pteridophyta

Klasifikasi-Pteridophyta

Klasifikasi-Pteridophyta

Perbedaan Kelas Pteridophyta

Perbedaan-Kelas-Pteridophyta

Kelas Psilophitinae (Paku purba)

Psilophytinae mencakup tumbuhan paku yang masih primitif, paku purba meliputi jenis-enis paku yang sebagian bersar telah punah. Jenis-jenis sekarang yang masih ada hanya beberapa seperti pada Ordo Psilotales yang masih bisa ditemukan, dan lazimnya dianggap sebagai relik suatu golongan tumbuhan yang semula meliputi jenis-jenis yang lebih banyak. Warga paku purba merupakan paku telanjang (tidak berdaun) atau mempunyai daun-daun kecil (mikrofil)  yang belum terdiferensiasi. Ada diantaranya yang belum mempunyai akar. Paku purba bersifat homospora.

Baca Juga :Jaringan Meristem Tumbuhan Beserta Penjelasannya

  • Ordo Psilophytales (paku telanjang)

Termasuk tumbuhan darat yang tertua, tumbuhan ini telah ditemukan didalam lapisan-lapisan bumi yang amat tua. Ciri-ciri umum tumbuhan ini adalah memiliki bentuk yang sederhana, masih belum berdaun dan berakar, batang telah mempunyai berkas pengangkut, bercabang-cabang menggarpu dengan sporangium diujung-ujung batangnya. Ordo Psilophytales terdiri dari tiga famili yaitu:

  • Famili Rhynaceae

Merupakan tumbuhan terna mencapai tingggi kira-kira ± 1,5 M, batang dalam tanah, membentuk cabang-cabang menggarpu. Tidak berdaun, tidak memiliki akar sejati tetapi akarnya hanya berupa rhizoid.

  • Famili Asteroxylaceae

Ciri-ciri dapat mencapai tinggi 1 m, pada batangnya terdapat penonjolan-penonjolan yang disebut mikrofil. Beberapa jenis menunjukkan percabangan berkas pengangkut sampai pada pangkal mikrofil.

  • Famili Pseudosporochnaceae

Ciri-ciri memiliki percabanagan menggarpu, sporangium terdapat pada ujung percabangan, percabangan yang melebar yang tidak fertil berguna untuk asimilasi.

  • Ordo Psilotales

Berupa terna kecil, rendah, belum memiliki akar (hanya rizoid), bercabang menggarpu, mikrofil seperti sisik-sisik pada batang. Protalium telah ada, hanya berukuran beberapa sentimeter saja. Terdapat didaerah jawa.

Kelas Lycopodiinae (Paku kawat)

Kelas Lycopodiinae memiliki ciri batang dan akar-akarnya bercabang-cabang dan menggarpu. Daunnya kecil-kecil (mikrofil) tidak bertangkai,  selalu bertulang satu saja, dan ada beberapa bangsa yang daun-daunnya memiliki lidah-lidah (ligula).

Daun-daun tersusun menurut garis spiral, sporofilnya berbeda dengan tropofilnya. Tiap-tiap sporofil mempunyai satu sporangonium yang besar pada bagian bawah sisi atas daun. Lycopodinae adalah keturunan dari Psilophytinae, hal ini dibuktikan oleh adanya mikrofil. Lapisan dalam dinding sporangium disebut dengan tapetum, pada waktu spora menjadi masak dan tidak terlarut. Embrio oleh suspensor didesak kedalam jaringan protalium kecuali pada Isoetes.

Lycopodinae di dalam zaman Karbon telah berkembang lebiah luas dari pada zaman sekarang, bahkan ada yang telah berkembang menjadi tumbuhan berbiji, yaitu Lepidospermae. Mungkin karena tidak sempurnanya alat-alat penyerap dan pengangkut air, maka tumbuhan yang telah berupa pohon itu kemudian punah menjelang akhir zaman Palaeozoikum, karena iklim dibumi ini bertambah kering. Paku kawat dan paku rane yang berupa terna itulah yang dapat bertahan sampai sekarang. Lycopodiinae dibedakan menjadi 4 ordo yaitu, Lycopodiales, Selaginellales, Lepidedondrales dan Isoitales.

Baca Juga :Penjelasan Proses Pembentukan Sel Jantan Pada Tumbuhan

  • Ordo Lycopodiales

Bangsa ini terdiri kurang lebih atas 200 jenis tumbuhan yang hampir semua tergolong dalam suku Lycopodiaceae dari marga Lycopodium. Lycopodium itu kebanyakan berupa terna kecil yang sering sekali dipakai untuk pembuatan buket bersama dengan bunga. Batang mempunyai berkas pengangkut yang masih sederhana, tumbuh tegak atau berbaring dengan cabang-cabang yang menjulang ke atas.

Daun-daun berambut, berbentuk garis atau jarum, yang dianggap homolog dengan mikrofil Psilophytinae dan hanya memiliki satu tulang yang tidak bercabang. Akar biasanya bercabang-cabang mengarpu. Bagian-bagian batang yang berdiri tegak,di atas bagian yang agak jarang daun-daunnya, mempunyai rangkaian sporofil. Sporofil berbentuk segitiga sama sisi, mempunyai sporangium yang agak pipih, berbentuk ginjal, menghasilkan isospora.

Letak sporangium pada sisi atas daun dekat dengan pangkalnya. Dinding sporangium terdiri atas beberapa lapis sel. Sporangium membuka dengan dua katup menurut suatu retak yang telah tampak dari susunan anatomi sel-selnya. Sesudah 6 atau7 tahun spora itu baru berkecambah, menghasilkanbadan yang terdiri dari 5 sel, yang semula mendapat makanan dari cadangan di dalam spora. Sesudah mengalami waktu istirahat, baru badan itu berkembang terus, jika dalam sel-selnya yang sebelah bawah dimasuki hifa cendawan yang berkelakuan sebagai mikoriza.Jadi untuk perkembangan prolatalium harus ad simbiosis dengan mikoriza.

Protalium hidup di dalam tanah, berbentuk seperti umbi kecil, keputih-putihan dan bersifat saprofit. Baru sesudah 12-15 tahun, alat-alat kelaminnya menjadi masak, sehingga umur protalium itu dapat sampai 20 tahun. Jika protalium muncul di atas tanah,lalu membentuk kloroplas dan warnanya menjadi hijau. Protalium itu berumah satu,alat-alat kelaminnya terdapat pada bagian apikal. Anetridium terbenam dalam jaringan protalium dan terdiri atas banyak sel. Tiap sel anteridium ( selain dindingnya) menghasilkan spermatozoid berbentuk jorong, masing-masing mempunyai dua bulu cambuk.

Zigot mula-mula dengan suatu dinding dasar yang melintang membelah menjadi dua sel. Yang bawah mula-mula membagi diri menjadi 4 kuadran kemudian menjadi oktan dan selanjutnya menjadi enmbrionya,sedang sel-sel yang atas yang menghadapleher arkegonium menjadi pendukung embrioatau suspensor. Jadi embrio itu tidak menghadap kearah leher arkegonium. Letak embrio yang demikian itu disebut endoskopik. Di daerah tropika banyak pula terdapat warga Lycopodium, di antaranya ada yang hidup sebagai epifit, misalnya L. nummularifolium.

  • Ordo Selaginellales

Habitus memperlihatkan persamaan dengan Lycopodinae. Sebagian mempunyai batang berbaring dan sebagian tegak, bercabang-cabang menggarpu anisotom, tidak memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder. Ada yang tumbuhnya membentuk rumpun, ada yang memanjat dan tunasnya dapat mencapai panjang sampai beberapa meter.

Pada batang terdapat beberapa daun-daun kecil yang tersusun dalam 4 baris. Cabang-cabang sering kali mempunyai susunan dorsiventral. Dari 4 baris daun itu yang dua baris terdiri atas daun-daun yang lebih besar dan tersusun kesamping, yang dua baris lagi terdiri atas daun-daun yang lebih kecil terdapat pada sisi atas cabang-cabang yang menghadap kemuka.

Akar-akar yang keluar dari bagianbagian batang yang tidak berdaun yang dinamakan pendukung akar. Pada bagian bawah sisi atas daun terdapat suatu sisik yang dinamakan lidah-lidah (ligula). Lidah-lidah tersebut merupakan alat penghisap air (misalnya tetes air hujan), dan sering kali dengan perantaraa suatu trakeida mempunyai hubungan dengan berkas-berkas pembuluh pengangkutan.

Selaginella bersifat heterospora, protakliumnya sangat kecil, jadi telah mengalami reduksi yang jauh. Rangkaian sporofil terminal,merupakan suatu bulir tunggal atau bercabang, biasanya radial, jarang sekali desiventral. Sporangium itu menghasilkan mikro dan makrospora, akan tetapi keduaduanya ditemukan dalam satu rangkaian sporofil. Dalam makrosporangium sel-sel induk spora yang terbentuk semua mati, kecuali satu yang akhirnya dengan pembelahan reduksi menghasilkan 4 spora yang dindingnya penjol-penjol.

Baca Juga :Penjelasan Peristiwa Yang Terjadi Dalam Sel Tumbuhan

Mikrosporangium pipih, di dalamnya banyak terkandung mikrospora. Dinding sporangium terdiri atas 3 lapis sel, yang paling dalam merupakan tapetum yang berguna untuk memberi makanan kepada spora. Dinding sel-sel tapetum tidak terlarut. Sporangium membuka dengan suatu mekanisme kohesi, dan membukanya sporangium spora terlempar keluar. Spora selagi masih berada dalam sporangium telah memulai perkembangannya untuk membentuk protalium.

Mula-mula spora membelah menjadi suatu sel kecil berbentuk lensa dan satu sel yang lebih besar. Sel yang lebih besar berturut-turut mengadakan pembelahan, sehingga menghasilkan 8 sel dinding yang steril, dan 2 atau 4 sel yang di pusat. Sel kecil berbentuk lensa bersifat vegetatif dan dinamakan sel rizoid. Sel-sel yang merupakan dinding anteridium lalu terlarut dindingnya menjadi suatu lapisan lendir yang di dalamnya terdapat spermatozoid. Seluruh protalim jantan sampai stadium itu tetap berada dalam kulit mikrospora, tetapi akhirnya kulit itu pecah, sel-sel anteridium menjadi bebas, dan keluarlah spermatozoid berbentuk gada yang sedikit bengkok.

Inti spora membelah secar bebas menjadi banyak,yang lalu tersebar dal plasma pada bagian atas spora. Baru kemudian mulai terbentuk dinding-dinding sel yang meluas kebawah, sehingga akhirnya seluruh spora terisi dengan sel-sel protalium. Akhirnya dinding makrospora pecah,dan protalium yang terdiri atas sel-sel kecil dan tidak berwarna tersebut keluar dan membentuk 3 rizoid pad 3 tempat.

Setelah satu atau beberapa arkegonium dibuahi,mulailah perkembangan embrio yang biasanya bersifat endoskopis. Untuk membebaskan diri dari protalium, embroi yang endoskopik itu membelok seperti pada Lycopodium. Bangsa ini hanya terdiri atas satu suku Selaginellaceae, dan satu marga Selaginella. Di Indonesia antara lain kita dapati Selaginella caudata, S. plana, S. wildenowii.

Sebagian berbatang tegak, tapi juga ada yang batang mendatar, tidak mengalami pertumbuhan sekunder. Daun ada dua macam, mikrofil dan makrofil, belum mengalami diferensiasi membentuk jaringan pagar dan jaringan spons. Akar tumbuh dari bagian batang yang tidak berdaun. Bersifat heterospor, protalium telah mereduksi, berukuran sangat kecil.

Demikian penjelasan tentang Pteridophyta – Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Struktur, Contoh semoga bermanfaat bagi semua pembaca setia kami.

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan

Sebarkan ini:

  • WhatsApp


Pterophyta


Created using PowToon Free sign up at http://www.powtoon.com/join Create animated videos and animated presentations for free. PowToon is a free tool that allows you to develop cool animated clips and animated presentations for your website, office meeting, sales pitch, nonprofit fundraiser, product launch, video resume, or anything else you could use an animated explainer video. PowToon’s animation templates help you create animated presentations and animated explainer videos from scratch. Anyone can produce awesome animations quickly with PowToon, without the cost or hassle other professional animation services require.

นอกจากการดูบทความนี้แล้ว คุณยังสามารถดูข้อมูลที่เป็นประโยชน์อื่นๆ อีกมากมายที่เราให้ไว้ที่นี่: ดูเพิ่มเติม

Pterophyta

ทะเลสีดำ (Ver.Pterophyta ) T.W. M.6/1


ทะเลสีดำ (Ver.Pterophyta ) T.W.  M.6/1

Rock polypody and pterophyta


Rock polypody and a discussion on ferns (with some commentary on the moss around it).

Rock polypody and pterophyta

Tumbuhan paku sejati (pterophyta)


Tugas taksonomi tumbuhan rendah

Tumbuhan paku sejati (pterophyta)

Class 11 Ch3 PLANT KINGDOM ||Pterophyta ત્રિઅંગી વનસ્પતિ || Manish vala


pterophyta. ત્રિઅગીવનસ્પતિ
Watch Classes and prepare for NEET, GUJCET,AND FOUNDATION Exam. (Gujarati medium)
⭕ NEET Biology Strategy, Menti Quiz, NEET MCQ Practice
⭕ Complete NEET Biology Lectures
⭕ Complete Class 11th \u0026 12th Biology Syllabus

So, if you want to crack NEET or Score good marks in class 11th \u0026 12th Biology Section then you must subscribe to MANISH BIOLOGY YouTube Channel.
🔸 11 SCIENCE CHAPTER 3 video lecture;
https://bit.ly/2KhfikN​
🔸 INTRODUCTION ABOUT ALGAE AND THEIR CLASSES:
https://bit.ly/2Kr4S1S​
🔸 DNA AS A GENETIC MATERIAL:
https://bit.ly/3qU0sS3
✌✌ Follow Us on
🔸Join us on Telegram:
https://t.me/biologytop
🔸Follow us on Facebook:
https://bit.ly/37TZEDW
🔸 Follow us on Instagram:
I’m on Instagram as @manish_biology.
https://bit.ly/346paow
🔸 SUBSCRIBE MY CHANNEL❤
https://bit.ly/384RAQO

Prep Smart! Stay Safe! Go ahead! Goprep!
dialog lyrics song songlyrics

Class 11 Ch3 PLANT KINGDOM ||Pterophyta  ત્રિઅંગી વનસ્પતિ || Manish vala

นอกจากการดูบทความนี้แล้ว คุณยังสามารถดูข้อมูลที่เป็นประโยชน์อื่นๆ อีกมากมายที่เราให้ไว้ที่นี่: ดูบทความเพิ่มเติมในหมวดหมู่LEARN TO MAKE A WEBSITE

ขอบคุณที่รับชมกระทู้ครับ pterophyta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *